Blogger Widgets

Kamis, 23 Maret 2017

ASKEP ADDISON'S DISEASE

ADDISON’S DISEASE

1.      PENGERTIAN

Penyakit Addison adalah terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien akan kebutuhan hormon kortikal. (Brunner & Suddarth. 2011. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 12. Jakarta : EGC).
Penyakit Addison merupakan insufisiensi adrenal primer akibat atropi idiopatik atau destruksi kelenjar akibat proses autoimun atau penyakit lainnya. Thomas Addison menjelaskan penyakit ini pertama kali pada tahun 1849. (Black, Joyce M & Jane Hokanson H. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, buku 2. Singapura: Elsevier).
Penyakit Addison adalah gangguan yang melibatkan terganggunya fungsi dari kelenjar korteks adrenal. Hal ini menyebabkan penurunan produksi dua penting bahan kimia (hormon) biasanya dirilis oleh korteks adrenal yaitu kortisol dan aldosteron (Liotta EA et all, 2010).

2.      PREVALENSI

Penyakit Addison jarang dijumpai dan memiliki prevalensi 4 dari 100.000 orang/ dua pertiga pasien adalah perempuan. Diagnosa ditegakkan antara usia 20 – 50 tahun. Dahulu, tuberkulosis adalah penyabab utama penyakit Addison. Saat ini, dengan kemoterapi yang lebih baik, hanya sedikit pasien tuberkolosis yangmempunyai insufisiensi adrenal. Kerusakan korteks adrenal merupakan akibat dari proses autoimun pada lebih dari 50% pasien penyakit Addison. Autoantibodi adrenal ditemukan dalam titer tinggi pada sebagian pasien dengann penyakit Addison. (Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC).

3.      KLASIFIKASI
·         Berdasarkan tingkat keparahan , penyakit addison di bagi menjadi dua, yaitu:
a.       Akut
Krisis adrenal. Terjadi apatis, koma, dan nyeri epigastrik. Kadar gula darah rendah. Keadaan ini timbul setelah terjadi trauma, hipotensi berat dan sepsis. Yang lebih jarang, keadaan ini bisa timbul pada pasien yang sebelumnya (dalam waktu 1-1,5 tahun) atau baru-baru saja mendapat pengobatan kortikosteroid dimana terdapat trauma, pembedahan atau infeksi akut, atau saat penghentian gangguan steroid. Bisa timbul setelah pembedahan untuk mengangkat adrenal pada sindrom cushing, atau pada pengobatan kanker payudara kecuali jika dilakukan terapi penggantian yang adekuat.
b.      Kronis
Terdapat kelemahan dan kelelahan yang onsetnya perlahan-lahan disertai gejala gastrointestinal berupa anoreksia, penurunan berat badan dan diare. Hipotensi sering kali postural, dan takikardia timbul pada tahap lanjut dari penyakit. Hiperpigmentasi terjadi pada tempat yang terpapar matahari, daerah yang mengalami gesekan, lipatan tangan dan mukosa bukal.
Insufisiensi adrenal kronis (penyakit addison) jarang terjadi dan yang termasuk penyebabnya adalah : distruksi adrenal autoimun; infiltrasi adrenal dengan kanker sekunder, hodgkin, atau jaringan leukimik; destruksi TB, hemokromatosis, amiloidosis, histoplasmosis yang sering dijumpai. Bisa berhubungan dengan penyakit auto imun lain yang spesifik-organ, khususnya tiroiditis hasimoto (sindrom schmidt). Keadaan ini bisa timbul sekunder akibat hipopituitarisme selama pengobatan TB adrenal (atau renal) dan pada sindrom adreno genital.
                        (Rubeinstein, David, dkk. 2007. Kedokteran klinis. Jakarta: EGC )
·         Insufisiensi adrenal dibagi menjadi 3 tipe, tergantung dari dimana terjadinya masalah pada kelenjar hipothalamik pituitary-adrenal dan seberapa cepat turunnya hormon hormon tersebut.
a)      Chronic primary adrenal insufisiency (Addison disease).
Penyakit ini berhubungan dengan kerusakan secara lambat dari kelenjar adrenal, dengan defisiensi kortisol, aldosterone, dan adrenal androgen dan kelebihan dari ACTH dan CRH yang berhubungan dengan hilangnya feedback negatif.
b)      Chronic Secondary Adrenal Insuficiency
Adalah penurunan kadar kortisol yang berlebihan, berhubungan dengan kehilangan fungsi secara lambat dari hypothalamus dan pituitari. Kadar kortisol dan ACTH keduanya menurun, tetapikadar aldosteron dan adrenal androgen biasanya normal karena keduanya diregulasi diluar jalur hipotalamus hipofisis.
c)      Acute Adrenal Insuficiency (Krisis Addison)
Suatu keadaan gawat darurat yang berhubungan dengan menurunnya atau kekurangan hormon yang relatif dan terjadinya kolaps sistem kardiovaskuler dan biasanya gejala gejalanya non spesifik, seperti muntah dan nyeri abdomen.

·         Klasifikasi Addison disease di antaranya menurut (Davey, Patrick. 2006. At a glace medicine. Jakarta: Erlangga)
1)      Kegagalan adrenal primer.
Jarang terjadi, kerusakan ini terjadi akibat sistem autoimun. Untuk alasan yang tidak diketahui, sistem kekebalan tubuh memandang korteks adrenal sebagai asing. Penyebab lain kegagalan kelenjar adrenal mungkin termasuk: Tuberkulosis, infeksi lain dari kelenjar adrenal, penyebaran kanker ke kelenjar adrenal, dan perdarahan ke kelenjar adrenal.
2)      Kegagalan adrenal sekunder 
Sering terjadi, terapi streroid jangka panjang menekan kadar ACTH yang menyebabkan atrofi korteks adrenal-stress fisik atau penghentian terapi steroid yang terlalu cepat kemudian akan memicu terjadinya kegagalan adrenal.
3)      Addisonian crisis
Jika Addison’s disease tidak diobati, krisis addisonian dapat terjadi karena stres fisik, seperti cedera, infeksi atau penyakit.

4.      MANIFESTASI KLINIS
§  Kelemahan otot
§  Anoreksia
§  Gejala GI
§  Keletihan
§  Emasiasi (kurus dan lemah yang abnormal)
§  Pigmentasi gelap pada kulit dan membran mukosa
§  Hipotensi
§  Glukosa darah rendah < 70 mg/dL
§  Natrium serum rendah < 135mEq/L
§  Kalium serum tinggi > 5.1 mEq/L
§  Perubahan mental (depresi,emosional labil, apati, dan konfusi) terdapat pada 60-80% pasien
§  Dalam kasus yang berat, gangguan metabolisme natrium dan kalium mungkin ditandai oleh deplesi natrium dan air, dan dehidrasi berat dan kronis.

5.      PEMERIKSAAN PENUNJANG

Ø  PEMERIKSAAN DARAH
Tes awal untuk insufiensi adrenal adalah pengukuran kadar kortisol serum dari sampel darah yang diperoleh di pagi hari, meskipun beberapa lebih memilih untuk memeriksa tingkat kortikotropin. Karena ritme sirkadian, darah harus diambil ketika tingkat tertinggi, biasanya 6.00-8.00.
NO
HASIL
NORMAL
ADDISON
1
Glukosa
70 – 200 mg/dL
< 70 mg/dL
2
Natrium
135 – 153 mEq/L
< 135 mEq/L
3
Kalium
3.5 - 5.1 mEq/L
> 5.1 mEq/L
4
Leukosit
5000 – 10000 /mm3
> 10000
5
Kortisol
5 – 30 mcg/dL
< 3 mcg/dL

Ø  TES STIMULATING ACTH

Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan kadar hormon adrenokortikal yang rendah dalam darah atau urin. Kadar kortisol serum menurun pada insufisiensi adrenal. Jika korteks adrenal sudah mengalami kerusakan, nilai-nilai dasar laboratorium tampak rendah dan penyuntikan ACTH tidak akan mampu menaikkan kadar kortisol plasma.
Kortisol darah dan urin diukur sebelum dan setelah suatu bentuk sintetik dari ACTH diberikan dengan suntikan. Pada tes ACTH yang disebut pendekcepat. Pengukuran cortisol dalam darah di ulang 30 sampai 60 menit setelah suatu suntikan ACTH adalah suatu kenaikan tingkatan – tingkatan cortisol dalam darah dan urin.

Ø  TES STIMULATING CRH ( Corticotropine Releasing Hormone)
Ketika respon pada tes pendek ACTH adalah abnormal, suatu tes stimulasi CRH “Panjang” diperlukan untuk menentukan penyebab dari ketidak cukupan adrenal. Pada tes ini, CRH sintetik di suntikkan secara intravena dan cortisol darah diukur sebelum dan 30, 60 ,90 dan 120 menit setelah suntikan.

6.      PENATALAKSANAAN MEDIS DAN NON MEDIS

Terapi segera diarahkan pada upaya melawan syok sirkulasi:
      Kembalikan sirkulasi darah, berikan cairan dan kortikosteroid, pantau tanda-tanda vital, dan letakkan pasien dalam posisi setengah duduk dengan kedua tungkai kaki ditinggikan.
      Berikan hidrokortison IV, dilanjutkan dengan IVFD 5% dalam normal saline.
      Antibiotik dapat di berikan jika infeksi memicu krisis adrenal paada penderita insufisiensi kronis adrenal.
      Bila asupan oral (+), IVFD perlahan dikurangi.
      Bila kelenjar adrenal tidak berfungsi lagi, perlu dilakukan terapi penggantian  preparat kortikosteroid dan mineralokortikoid seumur hidup.
      Suplemen penambah garam untuk menghindari kehilangan cairan dari saluran cerna akibat muntah dan diare.
(Brunner & Suddarth. 2011. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 12. Jakarta : EGC)

7. DIAGNOSA KEPERAWATAN

     Diagnosa keperawatan yang umum pada klien dengan Addison's Disease adalah :

  • Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
  • Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan.
  • Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit : Addison's

Asuhan Keperawatan Addison's Disease disusun oleh Mahasiswa Kelas 301, Blok Sistem Endokrin, Angkatan 2015, S.1 Keperawatan, FIKES UPN "Veteran" Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar