ADDISON’S
DISEASE
1. PENGERTIAN
Penyakit
Addison adalah terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi
kebutuhan pasien akan kebutuhan hormon kortikal. (Brunner & Suddarth. 2011.
Keperawatan Medikal Bedah, edisi 12. Jakarta : EGC).
Penyakit
Addison merupakan insufisiensi adrenal primer akibat atropi idiopatik atau
destruksi kelenjar akibat proses autoimun atau penyakit lainnya. Thomas Addison
menjelaskan penyakit ini pertama kali pada tahun 1849. (Black, Joyce M &
Jane Hokanson H. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, buku 2. Singapura:
Elsevier).
Penyakit
Addison adalah gangguan yang melibatkan terganggunya fungsi dari kelenjar
korteks adrenal. Hal ini menyebabkan penurunan produksi dua penting bahan kimia
(hormon) biasanya dirilis oleh korteks adrenal yaitu kortisol dan aldosteron
(Liotta EA et all, 2010).
2. PREVALENSI
Penyakit
Addison jarang dijumpai dan memiliki prevalensi 4 dari 100.000 orang/ dua
pertiga pasien adalah perempuan. Diagnosa ditegakkan antara usia 20 – 50 tahun.
Dahulu, tuberkulosis adalah penyabab utama penyakit Addison. Saat ini, dengan
kemoterapi yang lebih baik, hanya sedikit pasien tuberkolosis yangmempunyai
insufisiensi adrenal. Kerusakan korteks adrenal merupakan akibat dari proses
autoimun pada lebih dari 50% pasien penyakit Addison. Autoantibodi adrenal
ditemukan dalam titer tinggi pada sebagian pasien dengann penyakit Addison.
(Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC).
3. KLASIFIKASI
·
Berdasarkan
tingkat keparahan , penyakit addison di bagi menjadi dua, yaitu:
a. Akut
Krisis
adrenal. Terjadi apatis, koma, dan nyeri epigastrik. Kadar gula darah rendah.
Keadaan ini timbul setelah terjadi trauma, hipotensi berat dan sepsis.
Yang lebih jarang, keadaan ini bisa timbul pada pasien
yang sebelumnya (dalam waktu 1-1,5 tahun) atau baru-baru saja mendapat
pengobatan kortikosteroid dimana terdapat trauma, pembedahan atau infeksi akut,
atau saat penghentian gangguan steroid. Bisa timbul setelah pembedahan untuk
mengangkat adrenal pada sindrom cushing, atau pada pengobatan kanker payudara
kecuali jika dilakukan terapi penggantian yang adekuat.
b. Kronis
Terdapat
kelemahan dan kelelahan yang onsetnya perlahan-lahan disertai gejala
gastrointestinal berupa anoreksia, penurunan berat badan dan diare. Hipotensi
sering kali postural, dan takikardia timbul pada tahap lanjut dari penyakit.
Hiperpigmentasi terjadi pada tempat yang terpapar matahari, daerah yang
mengalami gesekan, lipatan tangan dan mukosa bukal.
Insufisiensi
adrenal kronis (penyakit addison) jarang terjadi dan yang termasuk penyebabnya
adalah : distruksi adrenal autoimun; infiltrasi adrenal dengan kanker sekunder,
hodgkin, atau jaringan leukimik; destruksi TB, hemokromatosis, amiloidosis,
histoplasmosis yang sering dijumpai. Bisa berhubungan dengan penyakit auto imun
lain yang spesifik-organ, khususnya tiroiditis hasimoto (sindrom schmidt).
Keadaan ini bisa timbul sekunder akibat hipopituitarisme selama pengobatan TB
adrenal (atau renal) dan pada sindrom adreno genital.
(Rubeinstein, David, dkk. 2007. Kedokteran klinis.
Jakarta: EGC )
·
Insufisiensi
adrenal dibagi menjadi 3 tipe, tergantung dari dimana terjadinya masalah pada
kelenjar hipothalamik pituitary-adrenal dan seberapa cepat turunnya hormon
hormon tersebut.
a) Chronic primary adrenal insufisiency (Addison disease).
Penyakit
ini berhubungan dengan kerusakan secara lambat dari kelenjar adrenal, dengan
defisiensi kortisol, aldosterone, dan adrenal androgen dan kelebihan dari ACTH
dan CRH yang berhubungan dengan hilangnya feedback negatif.
b) Chronic Secondary Adrenal Insuficiency
Adalah
penurunan kadar kortisol yang berlebihan, berhubungan dengan kehilangan fungsi
secara lambat dari hypothalamus dan pituitari. Kadar kortisol dan ACTH keduanya
menurun, tetapikadar aldosteron dan adrenal androgen biasanya normal karena
keduanya diregulasi diluar jalur hipotalamus hipofisis.
c) Acute Adrenal Insuficiency (Krisis Addison)
Suatu
keadaan gawat darurat yang berhubungan dengan menurunnya atau kekurangan hormon
yang relatif dan terjadinya kolaps sistem kardiovaskuler dan biasanya gejala
gejalanya non spesifik, seperti muntah dan nyeri abdomen.
·
Klasifikasi
Addison disease di antaranya menurut (Davey, Patrick. 2006. At a glace
medicine. Jakarta: Erlangga)
1) Kegagalan adrenal primer.
Jarang
terjadi, kerusakan ini terjadi akibat sistem autoimun. Untuk alasan yang tidak
diketahui, sistem kekebalan tubuh memandang korteks adrenal sebagai asing.
Penyebab lain kegagalan kelenjar adrenal mungkin termasuk: Tuberkulosis,
infeksi lain dari kelenjar adrenal, penyebaran kanker ke kelenjar adrenal,
dan perdarahan ke kelenjar adrenal.
2) Kegagalan adrenal sekunder
Sering
terjadi, terapi streroid jangka panjang menekan kadar ACTH yang menyebabkan
atrofi korteks adrenal-stress fisik atau penghentian terapi steroid yang
terlalu cepat kemudian akan memicu terjadinya kegagalan adrenal.
3) Addisonian crisis
Jika
Addison’s disease tidak diobati, krisis addisonian dapat terjadi karena stres
fisik, seperti cedera, infeksi atau penyakit.
4. MANIFESTASI
KLINIS
§ Kelemahan
otot
§ Anoreksia
§ Gejala
GI
§ Keletihan
§ Emasiasi
(kurus dan lemah yang abnormal)
§ Pigmentasi
gelap pada kulit dan membran mukosa
§ Hipotensi
§ Glukosa
darah rendah < 70 mg/dL
§ Natrium
serum rendah < 135mEq/L
§ Kalium
serum tinggi > 5.1 mEq/L
§ Perubahan
mental (depresi,emosional labil, apati, dan konfusi) terdapat pada 60-80%
pasien
§ Dalam
kasus yang berat, gangguan metabolisme natrium dan kalium mungkin ditandai oleh
deplesi natrium dan air, dan dehidrasi berat dan kronis.
5. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Ø PEMERIKSAAN
DARAH
Tes
awal untuk insufiensi adrenal adalah pengukuran kadar kortisol serum dari
sampel darah yang diperoleh di pagi hari, meskipun beberapa lebih memilih untuk
memeriksa tingkat kortikotropin. Karena ritme sirkadian, darah harus diambil
ketika tingkat tertinggi, biasanya 6.00-8.00.
NO
|
HASIL
|
NORMAL
|
ADDISON
|
1
|
Glukosa
|
70 – 200 mg/dL
|
< 70 mg/dL
|
2
|
Natrium
|
135 – 153 mEq/L
|
< 135 mEq/L
|
3
|
Kalium
|
3.5 - 5.1 mEq/L
|
> 5.1 mEq/L
|
4
|
Leukosit
|
5000 – 10000 /mm3
|
> 10000
|
5
|
Kortisol
|
5 – 30 mcg/dL
|
< 3 mcg/dL
|
Ø TES
STIMULATING ACTH
Diagnosis
pasti ditegakkan berdasarkan kadar hormon adrenokortikal yang rendah dalam
darah atau urin. Kadar kortisol serum menurun pada insufisiensi adrenal. Jika
korteks adrenal sudah mengalami kerusakan, nilai-nilai dasar laboratorium
tampak rendah dan penyuntikan ACTH tidak akan mampu menaikkan kadar kortisol
plasma.
Kortisol
darah dan urin diukur sebelum dan setelah suatu bentuk sintetik dari ACTH
diberikan dengan suntikan. Pada tes ACTH yang disebut pendekcepat. Pengukuran
cortisol dalam darah di ulang 30 sampai 60 menit setelah suatu suntikan ACTH
adalah suatu kenaikan tingkatan – tingkatan cortisol dalam darah dan urin.
Ø TES
STIMULATING CRH ( Corticotropine Releasing Hormone)
Ketika
respon pada tes pendek ACTH adalah abnormal, suatu tes stimulasi CRH “Panjang”
diperlukan untuk menentukan penyebab dari ketidak cukupan adrenal. Pada tes
ini, CRH sintetik di suntikkan secara intravena dan cortisol darah diukur
sebelum dan 30, 60 ,90 dan 120 menit setelah suntikan.
6. PENATALAKSANAAN
MEDIS DAN NON MEDIS
Terapi segera
diarahkan pada upaya melawan syok sirkulasi:
• Kembalikan sirkulasi darah, berikan cairan dan
kortikosteroid, pantau tanda-tanda vital, dan letakkan pasien dalam posisi
setengah duduk dengan kedua tungkai kaki ditinggikan.
• Berikan hidrokortison IV, dilanjutkan dengan IVFD 5%
dalam normal saline.
• Antibiotik dapat di berikan jika infeksi memicu krisis
adrenal paada penderita insufisiensi kronis adrenal.
• Bila asupan oral (+), IVFD perlahan dikurangi.
• Bila kelenjar adrenal tidak berfungsi lagi, perlu
dilakukan terapi penggantian preparat kortikosteroid dan
mineralokortikoid seumur hidup.
• Suplemen
penambah garam untuk menghindari kehilangan cairan dari
saluran cerna akibat muntah dan diare.
(Brunner & Suddarth. 2011. Keperawatan Medikal Bedah,
edisi 12. Jakarta : EGC)
7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang umum pada klien dengan Addison's Disease adalah :
Diagnosa keperawatan yang umum pada klien dengan Addison's Disease adalah :
- Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
- Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan.
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit : Addison's
Asuhan Keperawatan Addison's Disease disusun oleh Mahasiswa Kelas 301, Blok Sistem Endokrin, Angkatan 2015, S.1 Keperawatan, FIKES UPN "Veteran" Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar